David Moyes Mengulang Sejarah Manchester United – Enam pertandingan English Premier League telah dimainkan Manchester United dengan hasil 2 menang, 1 seri, 3 kalah. Iya, 3 KALAH! Ini perlu di garis bawahi, karena ini juga menciptakan milestone baru yaitu start terburuk Manchester United di awal musim. Dan kebetulan, ini juga mengulang sejarah pada musim 1989-1990. Di musim 1989-1990 tersebut MU juga kalah 3 kali dari 6 pertandingan awal EPL dan akhirnya tidak menjadi juara. Pertanyaannya, apakah musim ini Manchester United masih bisa menjadi juara English Premier League? Masih jauh untuk menjawab pertanyaan ini. Tapi daripada berandai-andai terlalu jauh, lebih baik kita bahas sedikit apa yang sebenarnya terjadi malam kemarin, atau tepatnya yang terjadi pada pertandingan Manchester United vs West Bromwich Albion.
David Moyes Mengulang Sejarah Mancherter United
David Moyes mengubah komposisi 7 pemain ketika mereka dilibas Manchester City. Tapi komposisi ini hampir sama ketika Manchester United melempar Liverpool keluar dari ajang Capital One Cup. Ada Chicarito-Rooney di depan, ditemani Kagawa-Nani-Anderson-Carrick di lini tengah, dan Buttner-Jones-Ferdinand-Evans serta De Gea di gawang. Menjanjikan untuk menang? Jelas!
Babak pertama dimulai dengan cepat oleh Manchester United. Kombinasi serangan dari Kagawa dan Nani sungguh bikin repot. Apalagi Nani bermain cantik semalam, umpan silang serta keberaniannya menusuk kotak penalti West Bromwich sungguh berbeda dibandingkan bila Luis Valencia atau Ashley Young yang main. Begitu ketika bola jatuh di kaki Shinji Kagawa, sentuhan kreatif ada di kakinya. Operan-operan yang tidak terduga sering muncul, serta kepiawaiannya memainkan tempo membuat WBA hampir tidak banyak kesempatan menyerang balik apalagi mencuri peluang gol. Total di babak pertama Manchester United melepas 8 shoots dan WBA 4 shoots. Meski hasil ini belum merubah papan skor kedua tim.
Kejutan justru muncul di babak kedua. Pertama, Shinji Kagawa ditarik keluar Moyes dan diganti the rising star Adnan Januzaj. Keputusan Moyes ini patut dipertanyakan, disaat MU butuh kreativitas lebih dan Kagawa bermain bagus, ia diganti. Bukan mengecilkan Januzaj yang semalam melepas 2 tembakan melebar, tapi pemain ini tidak punya kelebihan memainkan tempo dan melepas passing berbahaya sebaik Kagawa. Kalau Moyes sudah 26 tahun berada di Manchester United nantinya, mungkin pergantian pemain ini bisa menjadi salah satu blunder dalam karirnya di MU. Babak kedua ini permainan The Red Devils tetap bagus,mereka bisa menguasai bola sama dengan babak pertama, yakni 62%. Hanya jumlah tembakan turun 50% jadi 4. Sementara shoots WBA naik menjadi 7.
Blunder kedua mungkin di lini bek tengah. Rio Ferdinand sudah tidak cocok main di tim utama Manchester United. Tiga peluang WBA lahir dari kesalahannya, dua diantara nya menjadi gol. Dan dua kesalahan Rio Ferdinand lahir dari kurang cepatnya ia menutup peluang menembak pemain-pemain WBA, serta kalah lari untuk satu peluang lain.
Ini bukan salah David Moyes, juga bukan salah Sir Alex Ferguson yang mewarisi kekuatan MU pada musim ini. David Moyes hanya belum tahu komposisi pemain yang tepat untuk strategi dan taktiknya. Ferguson juga memulai membangun dengan hasil 4 musim tanpa gelar. Tapi bedanya komposisi pemain Manchester United tahun 1986 tidak sementereng edisi 2013, sehingga tekanan untuk manajer pun berbeda.
Khusus pekan ini, saya hanya ingin mengucapkan kata-kata “Fans United, maafkan Moyes, karna dirinya tidak tahu apa yang ia lakukan malam ini.”
Itulah informasi yang diberikan final liga champions tentang David Moyes Mengulang Sejarah Manchester United
David Moyes Mengulang Sejarah Manchester United
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews. Ditulis Oleh 5:58 AM
Jika anda senang dengan artikel blog ini, pastikan anda !.